Dewa United Banten FC Gagal Raih Kemenangan di Laga Pembuka Kontra Malut United FC

Dewa United Banten FC harus mengawali musim BRI Super League 2025/26 dengan hasil yang belum sesuai harapan. Bermain di kandang sendiri, Stadion Internasional Banten, Serang, Sabtu (9/8/2025) malam, Banten Warriors harus mengakui keunggulan Malut United FC dengan skor 1-3.

Pertandingan berlangsung dengan intensitas tinggi sejak awal peluit dibunyikan. Dewa United tampil dominan dari sisi penguasaan bola dan menciptakan sejumlah peluang berbahaya. Namun, efektivitas serangan balik dan permainan transisi Malut United menjadi pembeda pada laga ini.

Read More

Malut United mencetak gol pertama melalui skema serangan balik cepat yang diselesaikan oleh Ciro Alves. Gol tersebut menjadi pukulan awal yang membuat permainan tuan rumah terganggu ritmenya. Meski terus mencoba menekan dan membalas, Dewa United justru kembali kebobolan di babak kedua. Gol kedua Malut tercipta akibat kesalahan individu di lini belakang yang dimanfaatkan dengan baik oleh Yakob Sayuri.

Situasi semakin berat ketika pelanggaran di kotak penalti memaksa wasit menunjuk titik putih. David da Silva yang maju sebagai eksekutor tak menyia-nyiakan kesempatan, membawa Malut unggul 0-3.

Dewa United sempat memperkecil ketertinggalan lewat Alexis Messidoro setelah kemelut di depan gawang, namun upaya untuk mengejar ketertinggalan tidak membuahkan hasil hingga akhir laga.

Pelatih kepala Dewa United, Jan Olde Riekerink, menyebut kekalahan ini sebagai hasil yang sangat mengecewakan, terlebih dengan ekspektasi tinggi yang dimiliki tim jelang musim ini.

“Pertama tentu ini adalah kekecewaan besar. Kami juga punya ekspektasi tinggi tentang laga ini. Satu bagian kami bisa terpenuhi namun satu tidak. Saya pikir apa yang kita bicarakan di persiapan seperti di tahun lalu kita mendominasi pertandingan. Tapi di akhir kamu tidak mendapat poin dari penguasaan bola,” ujarnya di Ruang Konferensi Pers Stadion Internasional Banten, Serang, Sabtu (9/8/2025) malam.

Riekerink menyoroti bagaimana kekuatan utama Malut United, yaitu transisi cepat, menjadi kunci kemenangan mereka malam itu.

“Saya pikir kekuatan dari Malut adalah di transisi. Gol pertama terjadi melalui transisi, kedua kesalahan individu, gol ketiga transisi juga. Jadi semoga ini pelajaran besar untuk kita. Ini hanya satu laga tapi ekspektasi sudah tinggi. Kita terbunuh dari momen transisi,” terangnya.

“Saya bisa bilang di babak pertama bek kanan dan kiri Malut tidak menekan. Kita main terlalu banyak ke dalam. Dan di pergantian babak kita buat bagus, kita overlap di kanan, seharusnya bisa recover dari kalah 0-1. Tapi kita buat kesalahan dan menjadi 0-2. Mungkin itu secara mental sulit buat kita,” tambahnya.

Meski sempat tertinggal 0-3, Dewa United tetap berusaha memberikan perlawanan hingga akhir pertandingan.

“Tentu kita buat risiko lebih banyak. Itu mungkin aneh karena skor 0-3 dan waktu tinggal 10 menit, tapi saya punya feeling Dewa United bisa mencetak 3 gol. Setelah itu, 1 gol ada, peluang lebih banyak mungkin kita bisa manfaatkan dan bisa menyamakan kedudukan. Tapi akhirnya kita terbunuh oleh transisi dan itulah kekuatan Malut United dan cara bermain mereka,” tutupnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *