“Mau Jadi Apa?”, sebuah frasa yang terdengar sederhana namun tidak pernah berhenti dipertanyakan sedari kecil hingga dewasa saat ini. Single terbaru Yura ini, seperti menjadi sebuah representasi puitis dari keresahan universal yang sering dirasakan insan manusia. Dari segi lirik, dengan gaya penulisannya, Yura seperti mengajak banyak dari kita untuk refleksi dan meyakinkan kembali tentang mau jadi apa dan siapa kita dalam menjalani hidup saat ini?
“Mau Jadi Apa?” yang akan menjadi lanjutan perjalanan Yura Yunita menuju album studio terbarunya, dan menjadi single keduanya pada tahun ini, setelah “Tanda” yang dirilis pada awal tahun menuju bulan suci Ramadan.
Pada karya terbarunya ini, Yura kembali bekerja sama dengan Donne Maula dalam proses penciptaannya. Duet sinergis ini memberikan aransemen yang berbeda dari karya Yura sebelumnya. Ini sekaligus menjadi warna baru musiknya yang menunjukkan eksplorasinya dalam bermusik. Berbeda dengan “Tanda” yang lebih syahdu, di single terbarunya, Yura dan Donne menggunakan materi aransemen yang bernuansa keroncong yang seakan mengajak kita untuk rehat sejenak dan berdansa kecil merayakan perjalanan hidup ini.
Lirik lagu “Mau Jadi Apa?” yang terasa personal dan mendalam, menangkap momen perenungan di tengah malam dan juga pertanyaan pertama di setiap pagi hari. Yura Yunita dengan jujur menyoroti perasaan yang banyak kita rasakan di keseharian, tentang ragu dalam mengambil keputusan di setiap langkah penting, hingga saat harapan atau doa kita terucap.
Namun, alih-alih terjebak dalam kecemasan, Yura menawarkan sebuah resolusi yang menenangkan. Bagian klimaks lirik memberikan pesan kunci: “tak semuanya harus pasti / Tumbuh mengalir, pelan pelan dari hati.”
“Lagu ini untuk setiap jiwa yang masih bertanya-tanya, untuk kita yang selalu dikejar oleh pertanyaan diri sendiri atau pertanyaan dari orang sekitar, “Mau Jadi Apa?”. Lagu ini adalah bentuk puitis untuk keberanian yang tidak terburu-buru, dan percaya bahwa jawaban terbaik akan datang seiring kita membiarkan diri kita tumbuh dari hati,” kata Yura Yunita.
Melalui lirik di lagu ini, Yura bersama Donne Maula sebagai penulis lagu, mengajak pendengar untuk merangkul proses dan ketidakpastian hidup. Lagu ini adalah pengingat bahwa tidak semua pertanyaan harus memiliki jawaban instan. Terkadang, kebahagiaan sejati ditemukan saat kita membiarkan diri untuk tumbuh, mengikuti intuisi, dan “Mengalir.. mengalir.. mengalir…” tanpa harus melihat bayang semu dari ekspektasi dunia.
“Harapannya lagu “Mau Jadi Apa?” bisa jadi soundtrack teman-teman pendengar untuk bisa menikmati proses dan merayakan ketidakpastian hidup, yang bukan hanya mengejar kemenangan. Enggak harus buat peristiwa besar, kami bakal senang banget kalau lagi ini bisa jadi teman kamu misalnya saat nongkrong, ngumpul bareng teman, atau mungkin buat menemani pas lagi mendaki gunung dan menikmati alam,” tambah Donne Maula.
Video Musik “Mau Jadi Apa?”
Selain merilis lagu “Mau Jadi Apa?” Yura juga merilis video musiknya di kanal YouTube Yura Yunita. Dalam video musik yang bernuansa cerah ceria tersebut Yura ditemani oleh banyak anak kecil dengan berbagai atribut yang mencerminkan profesi mulai dari petinju, dokter, hingga penari barongan.
Video musik “Mau Jadi Apa?” memanfaatkan set area sawah sebagai salah satu latarnya dan memberikan visual yang menarik dengan berbagai elemen kejutan. Termasuk adanya sebuah replika dinosaurus.
Sebagai bentuk kecintaannya pada budaya Indonesia, Yura juga memasukkan unsur elemen tradisi budaya Indonesia dalam video musik “Mau Jadi Apa?”. Tak hanya penari barongan saja yang ada di video ini, namun budaya tradisional Indonesia yang juga lekat dengan Yura hadir dalam bentuk busana dan koreografi yang dibawakannya. Yura bersama beberapa bintang video musik mengenakan kebaya, roncean rambut ala Bali, dan tari yang ia koreografikan sendiri, terinspirasi dari gerakan tari tradisional Indonesia.
Di video musik ini, secara unik kita diajak untuk meromantisasi proses perjalanan manusia dalam merayakan mimpi masa kecilnya yang tak terbatas hingga perjalanan dewasa mereka. Disutradarai oleh Bramsky, ini menjadi kolaborasi ketiga Yura bersamanya setelah video musik “Merakit” dan “Hoolala” yang meraih nominasi Video Klip Musik Terpilih Piala Maya 2021.
“Di video musik “Maju Jadi Apa?” aku ingin membawa pesan bahwa ini bukan tentang mempertanyakan apakah mimpi kita di saat kecil tercapai atau tidak, namun bagaimana mimpi kita saat itu, membentuk motivasi kita saat perjalanan menuju dewasa, dan menjadikan siapa diri kita di hari ini,” kata Yura Yunita.
Mengungkap Sisi Lain Yura
Selama ini, lewat karya-karyanya, Yura lebih dikenal sebagai sosok penyanyi solo dan penulis lagu yang karyanya emosional dan menyentuh hati. Terlebih pada album terakhirnya, Tutur Batin (2021), yang berhasil menjalin emosional ke banyak pendengarnya.
Namun, lewat karya terbarunya ini Yura juga menunjukkan sisi kepribadiannya yang lain. Sosok yang memiliki sisi fun dan sederhana. Sisi Yura ini, semakin mempererat kedekatannya dengan para pendengarnya, tidak ragu, para penggemar untuk ‘mengganggu’ Yura dengan banyak ‘plesetan’ nama Yura mulai dari Yura Yunani hingga Yura Yunited–merujuk pada nama klub kecintaan sang suami, Donne Maula. Hingga akhirnya nama Yura Yunited menjadi nama resmi untuk kelompok penggemar Yura.
“Senang banget rasanya kalau aku bisa jadi bagian dari hiburan teman-teman. Mereka juga banyak menginspirasi aku dan humornya kadang bikin meringankan beban dalam menjalani rutinitas sehari-hari,” ungkap Yura.
Dengarkan single “Mau Jadi Apa?” di seluruh Digital Platform Streaming dan saksikan video musik “Mau Jadi Apa?” di kanal YouTube Yura Yunita mulai Rabu, 12 November 2025.






