Tiga dari sepuluh penduduk Amerika Serikat menganggap bahwa mereka tidak akan memiliki keamanan keuangan yang cukup saat pensiun dan akan harus mencari penghasilan tambahan, menurut survei khusus Statista Global Consumer Survey tentang keuangan dan aset. Seperti yang ditunjukkan dalam grafik, tetangga utara Amerika Serikat bahkan lebih khawatir tentang posisi keuangan mereka pada masa tua.
Meskipun 35 persen dari penduduk Kanada khawatir akan kurangnya stabilitas keuangan saat pensiun, responden dari India memiliki pandangan yang lebih suram tentang masa depan. 45 persen peserta survei di sana mengharapkan akan harus terus bekerja setelah pensiun. Menurut analisis OECD, hanya sekitar 12 persen dari populasi kerja di negara Asia Selatan itu memenuhi syarat untuk skema pensiun resmi pada tahun 2011, dengan 88 persen mengandalkan cadangan dan tabungan sukarela. Usia pensiun standar di India adalah antara 55 dan 58 tahun, jauh lebih rendah dibandingkan dengan banyak negara Barat.
Selain India, daftar tersebut juga mencantumkan sebuah anomali dengan persentase yang lebih rendah: Kurang dari seperempat responden dari Inggris percaya bahwa mereka akan perlu melengkapi pensiun mereka dengan pekerjaan tambahan. Meskipun jumlah maksimum pensiun negara yang dapat dibayarkan hanya sekitar 142 poundsterling per minggu, majikan di Inggris harus mendaftarkan semua warga negara Inggris mereka yang memiliki gaji tahunan lebih dari 10.000 poundsterling dalam skema pensiun perusahaan, yang merupakan pilihan bukan kewajiban seperti yang umumnya terjadi di negara-negara seperti Jerman, misalnya.
Tren ini menunjukkan adanya kekhawatiran global tentang stabilitas keuangan di masa pensiun, dengan perbedaan signifikan antara negara-negara. Di negara-negara seperti India, di mana sistem pensiun resmi belum merata, mayoritas penduduk berharap harus terus bekerja setelah mencapai usia pensiun resmi. Sementara di negara-negara lain, seperti Inggris, pemerintah telah menerapkan langkah-langkah untuk membantu mengamankan masa pensiun warganya, meskipun masih ada keprihatinan tentang kecukupan dana pensiun. Hal ini menekankan pentingnya kebijakan publik yang efektif dalam memastikan keamanan finansial bagi semua lapisan masyarakat di masa pensiun mereka.