Sejumlah pendaki dari berbagai latar belakang bersiap untuk menggelar ekspedisi yang bertujuan untuk membuat film dokumenter tentang pendakian Gunung Kerinci. Gunung tertinggi di Sumatera ini, yang terletak di perbatasan Kabupaten Kerinci, Jambi, dan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, akan menjadi pusat perhatian dalam proyek yang dipimpin oleh Taufan Novriyadi, seorang anggota Mapala UI yang berpengalaman.
Menurut Sutradara Eka Bama Putra, film ini tidak hanya bertujuan untuk menghibur, tetapi juga untuk memberikan edukasi dan inspirasi kepada penonton di seluruh dunia. “Kami ingin mengabadikan pengalaman mendaki Gunung Kerinci sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran akan keamanan dalam menjelajahi alam bebas di Indonesia,” ungkapnya dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat.
Proyek ini juga akan memperhatikan aspek keselamatan yang penting dalam pendakian, terutama setelah kejadian tragis kehilangan pendaki Yudha Sentika dari Elpala SMA 68 Jakarta pada tahun 1990. Prasasti yang memperingati Yudha Sentika akan diperbaiki dan dikunjungi oleh para pendaki selama ekspedisi mereka.
Eka Bama Putra akan bekerja sama dengan Produser Indira Sarasvati dan Produser Eksekutif Dar Edi Yoga dalam menggarap film ini. Mereka berharap bahwa film dokumenter ini tidak hanya menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam aktivitas mendaki, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.
Ekspedisi untuk pembuatan film dokumenter ini juga melibatkan anggota Elpala SMA 68 Jakarta serta berbagai pegiat dan pengelola Taman Nasional Kerinci Seblat. Rencananya, proses produksi akan berlangsung dari tanggal 28 sampai 30 Juni 2024, dengan harapan dapat memberikan gambaran komprehensif tentang keindahan alam dan tantangan yang dihadapi oleh para pendaki di Gunung Kerinci.