Kasus dugaan pengoplosan Pertalite menjadi Pertamax sedang menjadi sorotan publik. Kejaksaan Agung mengungkap bahwa sejumlah petinggi PT Pertamina Patra Niaga diduga terlibat dalam korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang periode 2018-2023.
Modus Pengoplosan BBM
- Kejaksaan Agung menduga terjadi praktik blending, yaitu pencampuran Pertalite (RON 90) dengan bahan lain agar menyerupai Pertamax (RON 92).
- Praktik ini dilakukan di Storage/Depo untuk mengurangi biaya pengadaan bahan bakar.
- BBM oplosan tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat berdampak buruk pada kendaraan.
Cara Membedakan Pertamax Oplosan dan Asli
Dilansir dari federaloil.co.id, berikut cara mengenali BBM asli dan oplosan:
- Perhatikan warna – Pertamax asli berwarna merah, sedangkan BBM oplosan bisa memiliki warna berbeda dan meninggalkan banyak endapan.
- Cium baunya – Pertamax asli memiliki bau khas bensin yang tidak menyengat.
- Tes dengan jari – Celupkan jari ke dalam bensin, jika cepat menguap berarti asli, jika meninggalkan residu kemungkinan oplosan.
- Gunakan kertas koran – BBM oplosan yang mengandung minyak tanah akan membuat tinta koran luntur saat dicipratkan.
Dampak Buruk Pertamax Oplosan
Menurut Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, mencampur Pertalite dan Pertamax dapat merusak mesin kendaraan:
- Menurunkan kualitas BBM, mengurangi performa pembakaran.
- Mengotori mesin, karena Pertamax mengandung Pertatec yang seharusnya berfungsi membersihkan kotoran.
- Disarankan mengisi BBM sesuai rekomendasi pabrikan kendaraan untuk menjaga kualitas mesin.
Masyarakat diimbau untuk waspada dan memastikan BBM yang digunakan sesuai standar agar tidak berdampak buruk pada kendaraan.
