Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina, subholding, dan KKKS periode 2018-2023. Total kerugian negara mencapai Rp 193,7 triliun, yang berasal dari ekspor minyak mentah, impor melalui broker, pemberian subsidi, serta kompensasi harga BBM yang meningkat.
Kasus ini menyeret empat petinggi Pertamina dan tiga bos perusahaan swasta. Korupsi ini masuk dalam daftar skandal keuangan terbesar di Indonesia.
Kasus Korupsi Terbesar di Indonesia
- Korupsi PT Timah (Rp 300 Triliun)
Kejagung mengungkap korupsi dalam tata niaga timah periode 2015-2022, dengan kerugian mencapai Rp 300 triliun. Pelaku utama termasuk Harvey Moeis dan Helena Lim. Kerugian terbesar berasal dari pembayaran bijih timah ilegal serta dampak ekologi. - Korupsi Minyak Mentah Pertamina (Rp 193,7 Triliun)
Permufakatan jahat antara pejabat Pertamina dan broker menyebabkan kerugian negara Rp 193,7 triliun. Tersangka utama meliputi Dirut PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan serta petinggi perusahaan swasta. - Skandal BLBI (Rp 138,4 Triliun)
Pada 1997-1998, Bank Indonesia memberikan bantuan Rp 147,4 triliun kepada bank yang terkena krisis, tetapi sebagian besar dana diselewengkan. Audit mencatat kerugian negara mencapai Rp 138,4 triliun.
Kasus-kasus ini menunjukkan besarnya dampak korupsi terhadap perekonomian Indonesia.
