[UPDATE] Erupsi Gunung Marapi Tak Terdeteksi karena Alat Dua Kali Dicuri?

Dok. Internet

Hingga Rabu, 6 Desember 2023, tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih terus berupaya mencari korban hilang akibat erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat. Beberapa fakta terkait erupsi ini kemudian ditemukan dan menjadi perbincangan di media sosial.

Merangkum dari siaran TVOne, Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan pada konferensi pers, Senin 4 Desember 2023 lalu mengatakan bahwa alat pendeteksi erupsi Gunung Marapi telah hilang sebanyak dua kali akibat dicuri.

Read More

“Sifat erupsi Gunung Marapi sangat sulit dideteksi. Selain itu, setiap alat dipasang, selalu dicuri. Pertama, pada 2020 dan kedua Maret 2023 ini sistem peralatan dicuri,” ungkap Hendra.

Sejak tahun 2011, PVMBG telah menyatakan status Waspada terhadap Gunung Marapi karena aktivitasnya yang meningkat. Status tersebut sebenarnya belum pernah dicabut hingga hari ini. Pada awal 2023, tepatnya pada 7 Januari-20 Februari 2023, terjadi erupsi eksplosif di gunung tersebut.

Setelah tanggal tersebut, Gunung Marapi kemudian turun kembali menjadi status Waspada. Pihak berwenang pun telah memberikan peringatan untuk tidak mendekat pada radius 3 kilometer dari kawah. Namun, pada erupsi yang terjadi 3 Desember 2023 lalu, banyak pendaki yang sampai ke kawah dan bahkan bermalam di sana.

Semoga korban hilang bisa segera ditemukan dan tunggu update selanjutnya, ya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *