Ini Negara yang Paling Banyak Berlibur dengan Kapal Pesiar di Dunia

Dok. Travel & Leisure

Pasca pandemi, industri kapal pesiar mengalami penurunan signifikan, namun kini kembali bangkit dengan proyeksi jumlah penumpang yang melebihi angka sebelum pandemi. Berdasarkan laporan Cruise Lines International Association (CLIA), jumlah penumpang kapal pesiar global yang sempat anjlok dari 29,7 juta pada 2019 menjadi hanya 4,8 juta pada 2021, diperkirakan akan pulih sepenuhnya dan bahkan melampaui angka tersebut pada akhir 2023.

Finlandia: Negara dengan Pemesanan Kapal Pesiar Terbanyak

Read More

Menurut survei Consumer Insights dari Statista, Finlandia menempati posisi teratas sebagai negara dengan minat paling tinggi terhadap kapal pesiar. Satu dari empat warga Finlandia tercatat telah memesan perjalanan dengan kapal pesiar dalam 12 bulan terakhir. Ini menunjukkan bahwa warga Finlandia memiliki ketertarikan yang kuat terhadap liburan di laut, meskipun negara tetangga seperti Swedia dan Norwegia sedikit tertinggal dengan persentase masing-masing 15% dan 11% dalam hal pemesanan kapal pesiar.

Di sisi lain, minat terhadap kapal pesiar di negara-negara Eropa Selatan seperti Italia (6%), Prancis (5%), dan Spanyol (4%) tergolong rendah. Hal ini menandakan adanya perbedaan preferensi liburan antara negara-negara di Eropa Utara dan Selatan, di mana liburan kapal pesiar lebih diminati di kawasan utara.

Pemulihan Industri Kapal Pesiar Pasca Pandemi

Industri kapal pesiar yang terpukul keras oleh pandemi kini menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang signifikan. Berdasarkan proyeksi CLIA, jumlah penumpang kapal pesiar global akan kembali ke angka sebelum pandemi bahkan melampaui angka tahun 2019 pada akhir 2023. Pemulihan ini didorong oleh meningkatnya minat wisatawan untuk kembali berlibur di kapal pesiar, khususnya di negara-negara Eropa Utara seperti Finlandia, Swedia, dan Norwegia.

Namun, tidak semua pihak menyambut baik kembalinya industri kapal pesiar. Beberapa kota di Eropa, seperti Barcelona, mulai mempertimbangkan kebijakan baru untuk mengatasi dampak negatif dari pariwisata yang berlebihan (overtourism). Selama pandemi, kota-kota tersebut menikmati suasana yang lebih tenang tanpa kehadiran kapal pesiar dan kini berupaya menyesuaikan kebijakan mereka agar bisa menjaga keseimbangan antara pariwisata dan keberlanjutan.

Dampak Lingkungan dan Pariwisata Berlebih

Meskipun liburan dengan kapal pesiar semakin diminati, muncul kekhawatiran terkait dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh industri ini. Kota-kota seperti Barcelona kini menghadapi tantangan dalam mengelola arus turis yang datang dari kapal pesiar, yang seringkali menyebabkan masalah pariwisata berlebih. Beberapa pihak menyerukan kebijakan yang lebih ketat untuk menjaga lingkungan dan memastikan bahwa pariwisata tetap berkelanjutan di masa mendatang.

Pemulihan industri kapal pesiar pasca pandemi menunjukkan bagaimana minat terhadap liburan di laut tetap kuat, terutama di negara-negara Eropa Utara seperti Finlandia. Namun, di tengah popularitasnya yang meningkat, industri ini juga menghadapi tantangan besar terkait dampak lingkungan dan overtourism di kota-kota besar. Dengan kebijakan yang tepat, diharapkan industri kapal pesiar dapat terus berkembang tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *