8 Negara dengan Masalah Insomnia Tertinggi di Dunia

Unsplash.com

Empat dari sepuluh orang Italia mengalami kesulitan tidur, menurut data dari survei Insight Konsumen Statista. Data baru ini mengungkapkan prevalensi masalah ini di berbagai negara, memengaruhi lebih dari sepertiga responden di 18 dari 21 populasi yang disurvei.

Responden diminta apakah mereka pernah mengalami gangguan tidur dalam 12 bulan sebelum survei. Di semua negara yang termasuk dalam grafik, wanita lebih mungkin mengalami gangguan tidur daripada pria. Di Italia, perbedaannya sangat menonjol (54 persen wanita versus 34 persen pria). Di Amerika Serikat, terdapat perbedaan 7 persen (43 persen wanita dan 36 persen pria).

Read More

Menurut Sleep Foundation, wanita dan orang yang lahir sebagai perempuan lebih mungkin mengalami insomnia. Para peneliti mengatakan bahwa ini merupakan hasil dari kombinasi faktor berbasis jenis kelamin seperti produksi hormon serta perbedaan berbasis gender, yang “dapat disebabkan oleh disparitas sosial dan budaya”. Kecenderungan terhadap beberapa masalah kesehatan fisik atau mental juga disebut sebagai faktor yang mungkin menyebabkan tingkat ketiduran yang lebih tinggi pada wanita.

Faktor-faktor lain yang diyakini dapat memengaruhi kesulitan tidur termasuk stres, gaya hidup yang tidak sehat, dan masalah medis tertentu. Sebagai contoh, kecemasan, depresi, dan kondisi medis seperti sleep apnea dapat menyebabkan gangguan tidur. Dengan demikian, penting untuk memahami penyebab gangguan tidur dan mencari solusi yang sesuai, baik dari segi medis maupun perubahan gaya hidup. Upaya untuk meningkatkan kualitas tidur dapat membawa manfaat kesehatan dan kesejahteraan yang signifikan bagi individu.

Kamu sendiri bagaimana, apakah mengalami masalah tidur juga?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *