Pembalap Indonesia Rebut “Yellow Jersey” dari Pembalap Australia di Tour de Banyuwangi Ijen 2024

Pembalap Indonesia Muh Imam Arifin dari Nusantara Cycling Team Indonesia berhasil mengguncang dunia balap sepeda internasional dengan merebut Yellow Jersey dari tangan pembalap Australia, Ryan Cavanagh, dalam Tour de Banyuwangi Ijen 2024. Kemenangan gemilang ini diraih Arifin pada etape ketiga yang berlangsung di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu kemarin.

Ryan Cavanagh dari Kinan Racing Team Jepang sebelumnya memegang Yellow Jersey selama dua etape sebelum akhirnya harus menyerah kepada keunggulan Arifin. Arifin sendiri tidak menjadi yang tercepat dalam etape ini, namun berhasil memperoleh posisi teratas secara keseluruhan, mengamankan Yellow Jersey untuk menghadapi etape terakhir yang akan dilangsungkan hari ini, Kamis.

Read More

Pada etape ketiga yang menantang ini, juara etape berhasil diraih oleh pembalap Estonia, Oskar Nisu dari Ferei Quick-Panda Podium Mongolia Team. Nisu mencatatkan waktu 3 jam 48 menit 54 detik dalam menuntaskan rute sepanjang 175,3 kilometer dari Doesoen Kakao Kecamatan Glemore hingga Kantor Bupati Banyuwangi.

Muh Imam Arifin, yang berada di peringkat kedua pada etape ini, mengungkapkan perjuangannya untuk mempertahankan posisinya di peleton utama hingga finish. Meskipun tidak menjadi yang tercepat, Arifin memastikan bahwa strategi dan ketahanannya sepanjang tiga etape menjadi yang terbaik, sehingga berhak atas Yellow Jersey.

“Saya tidak menyangka dan ini pertama kalinya seumur hidup mendapatkan Yellow Jersey atau Ijen Sulfur Jersey (pemimpin lomba pada etape terakhir besok),” kata Muh Imam Arifin dalam konferensi pers usai etape.

Sementara itu, perolehan Rebound Jersey (Polkadot Jersey) berhasil direbut oleh pembalap asal Jepang, Ishigami Masahiro dari Aisan Racing Team Jepang.

Tour de Banyuwangi Ijen 2024 akan memperebutkan juara umum pada etape terakhir, dimulai dari Pantai Boom Marina dan berakhir di Paltuding Gunung Ijen. Antusiasme penonton semakin meningkat seiring dengan pertarungan sengit di setiap etapenya, menandai kebangkitan pesepeda Indonesia di panggung internasional.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *