Binaraga, cabang olahraga yang sering dianggap sekadar sebagai bagian dari gaya hidup sehat, ternyata menyimpan kompleksitas yang jauh lebih mendalam. Kejuaraan binaraga yang diadakan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh dan Sumatera Utara menyoroti betapa olahraga ini menggabungkan aspek kesehatan, kompetisi, dan biaya yang tidak sedikit.
Binaraga bukan hanya tentang membentuk tubuh yang atletis, tetapi juga tentang menampilkan dan memamerkan hasil latihan yang intensif di panggung kompetisi. Selama PON 2024, para binaragawan memamerkan otot-otot mereka dalam suasana yang glamour dengan tubuh yang dibaluri minyak khusus dan disorot lampu panggung. Ini dimaksudkan untuk memudahkan juri dalam menilai simetri, definisi, dan massa otot para atlet.
Kompetisi Binaraga dan Kriterianya
Kompetisi binaraga memerlukan dedikasi tinggi dan pelatihan berdisiplin. Dalam ajang PON 2024, penilaian juri tidak hanya berfokus pada ukuran otot, tetapi juga pada simetri tubuh, definisi otot, dan estetika keseluruhan. Binaragawan harus memastikan bahwa otot mereka tidak hanya besar tetapi juga terdistribusi secara proporsional. Misalnya, otot dada dan paha harus seimbang dengan otot bagian lainnya untuk mendapatkan penilaian yang optimal.
Biaya dan Dedikasi
Salah satu aspek yang sering terabaikan adalah biaya tinggi yang terlibat dalam binaraga. Para binaragawan bisa menghabiskan sekitar Rp300 ribu per hari hanya untuk kebutuhan makanan protein tinggi, belum termasuk biaya suplemen dan peralatan latihan. Menurut Estepanus Tengko, Ketua Umum PBFI Jakarta, binaraga memang merupakan olahraga yang mahal. Yudha Pribadi, salah satu juri binaraga PON 2024, menambahkan bahwa banyak atlet yang terpaksa mengurangi intensitas latihan mereka karena keterbatasan finansial.
Industri Kebugaran dan Tren Masa Kini
Meskipun biaya tinggi menjadi tantangan, binaraga tetap menarik bagi banyak orang, terutama di kalangan urban yang mengutamakan gaya hidup sehat. Fenomena ini berkontribusi pada pertumbuhan industri kebugaran yang semakin pesat. Diprediksi bahwa potensi bisnis kebugaran di Indonesia akan mencapai 13,20 juta dolar AS pada 2027, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 8,74 persen. Selain itu, teknologi tinggi dalam peralatan kebugaran dan penggunaan kecerdasan buatan (AI) menjadi tren yang berkembang, menjadikan kebugaran semakin terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Binaraga lebih dari sekadar olahraga; ia merupakan campuran dari dedikasi tinggi, biaya besar, dan industri yang berkembang pesat. Dengan peranannya yang semakin penting dalam gaya hidup sehat dan pertumbuhan industri kebugaran, binaraga menunjukkan bahwa olahraga ini adalah kombinasi dari seni, sains, dan ekonomi yang kompleks. Pekan Olahraga Nasional 2024 tidak hanya memperlihatkan kecakapan para binaragawan, tetapi juga menggambarkan bagaimana binaraga sebagai olahraga terus beradaptasi dan berkembang dalam konteks modern.