Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan mulai berkantor di Ibukota Negara Indonesia (IKN) pada rentang waktu Juni hingga Juli. Hal ini disampaikan oleh Kepala Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Sumadilaga, dalam kesempatan sebelumnya.
Menurut Danis, proyek pembangunan IKN terus berlanjut sesuai jadwal. “Istana Negara dan Kantor Presiden di IKN diharapkan sudah fungsional pada Juli 2024,” ujarnya.
Beliau menegaskan bahwa setiap bangunan di IKN, termasuk Istana Negara dan Kantor Presiden, telah dipastikan tersedia air, listrik, dan internet. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengatur suplai air baku dari intake Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang sudah terpasang dan tersambung dengan jaringan pipa melalui multiutility tunnel (MUT).
Sementara untuk kebutuhan listrik, PLN telah menyiapkan pasokan listrik sebesar 50 megawatt yang berasal dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Dan dari Telkom, infrastruktur telekomunikasi seperti internet sudah disiapkan dan akan dihubungkan ke setiap kavling bangunan melalui boks MUT.
Kementerian PUPR memastikan bahwa pembangunan Istana Negara, lapangan upacara, kawasan istana, dan Kantor Presiden tetap berjalan sesuai target. Mereka berharap proyek-proyek ini akan selesai tepat waktu untuk dimanfaatkan dalam Upacara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 pada 17 Agustus 2024 di IKN.
Perayaan HUT Kemerdekaan RI pada tahun tersebut akan menjadi titik awal dari perpindahan ibu kota negara secara bertahap dari DKI Jakarta ke Nusantara. Upacara akan dilaksanakan di lapangan Istana Kepresidenan yang berada persis di depan Istana Presiden, memberikan pemandangan lanskap yang indah dari seluruh kota IKN.
Selain lapangan Istana Kepresidenan, berbagai area di IKN juga sedang ditinjau untuk memastikan kelancaran upacara tersebut. Istana Presiden, Memorial Park, dan hunian pekerja konstruksi akan menjadi tempat pendukung akomodasi selama berlangsungnya upacara tersebut.