Menanggapi kejadian ini, EVOS Esports segera merilis pernyataan resmi yang menegaskan sikap tegas mereka terhadap segala bentuk pelecehan. “Kami dengan tegas menyatakan bahwa EVOS menentang segala bentuk pelecehan seksual, baik secara verbal maupun non-verbal,” tulis pihak manajemen dalam pernyataan resminya. Pernyataan ini menunjukkan bahwa organisasi esports tersebut tidak akan mentoleransi tindakan yang mencoreng nama baik tim dan industri esports secara keseluruhan.
Sebagai tindak lanjut, EVOS memberikan sanksi berat kepada Depezet untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Beberapa hukuman yang dijatuhkan meliputi:
- Pemotongan gaji selama masa hukuman.
- Larangan keluar dari Gaming House, kecuali untuk bertemu keluarga atau dalam keadaan darurat.
- Pengawasan ketat terhadap penggunaan media sosial, dengan larangan mengakses platform tertentu tanpa izin dari manajer tim.
- Tidak menerima kenaikan gaji selama enam bulan masa hukuman.
- Penahanan hadiah dari Prize Pool turnamen hingga masa hukuman selesai.
Meski mendapatkan sanksi berat, pihak EVOS menegaskan bahwa Depezet tetap akan bermain dalam turnamen ESL sebagai bagian dari kewajibannya kepada tim. Keputusan ini menuai beragam reaksi dari komunitas, dengan banyak pihak yang berharap insiden ini bisa menjadi pelajaran penting bagi para pemain profesional untuk lebih menjaga sikap dan etika dalam berkarier di dunia esports.