Indonesia resmi ditetapkan sebagai tuan rumah World Abilitysport Games 2025, sebuah ajang olahraga internasional bergengsi untuk atlet disabilitas. Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, menyambut kabar gembira ini dengan penuh antusiasme.
Dalam unggahan di akun Instagramnya @ditoariotedjo yang dipantau pada Selasa, Dito menyatakan, “Alhamdulillah, Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah salah satu kejuaraan dunia paling bergengsi ini.” Pernyataan tersebut disampaikan Dito saat ia berada di Paris, mendukung para atlet Indonesia dalam ajang Paralimpiade Paris 2024.
Selama kunjungannya ke Paris, Dito menyaksikan langsung penandatanganan kerja sama antara National Paralympic Committee (NPC) Indonesia dan World Abilitysport. Penandatanganan tersebut menandai konfirmasi resmi bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah World Abilitysport Games 2025.
World Abilitysport Games adalah kompetisi kelas dunia yang memiliki status hampir setara dengan Paralimpiade. Selain menjadi ajang bergengsi, kompetisi ini juga berfungsi sebagai momen penting bagi para atlet untuk mengumpulkan poin kualifikasi menuju Paralimpiade 2028 yang akan diadakan di Los Angeles, Amerika Serikat.
Dito menekankan, “Ajang ini sangat penting bagi Indonesia karena mencerminkan kepercayaan internasional terhadap kemampuan kita dalam menggelar acara berkelas dunia.” Ia berharap, persiapan untuk acara ini akan berjalan lancar dan sukses.
Proses penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah melibatkan inspeksi menyeluruh oleh perwakilan World Abilitysport dari Inggris pada Juli 2024. Mereka menilai 14 arena olahraga dan satu wisma atlet di DKI Jakarta, dan hasil inspeksi tersebut memperkuat keyakinan bahwa Indonesia siap untuk menyelenggarakan event internasional ini.
Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun, menyatakan kepercayaan penuh dalam kesiapan Indonesia. “Indonesia selalu berhasil ketika dipercaya menjadi tuan rumah multievent olahraga disabilitas. Negara kita terbukti selalu bertanggung jawab dan sukses dalam perannya sebagai tuan rumah,” ujarnya.
Dengan penunjukan ini, Indonesia semakin menunjukkan komitmennya dalam mendukung olahraga disabilitas dan memberikan peluang bagi atlet lokal untuk bersaing di tingkat internasional.
